Kamis, 06 Juli 2017

Kisah Bileam

Bileam (bahasa Ibrani: בִּלְעָם, Standar Bilʻam Tiberias Bilʻām; bahasa Inggris: Balaam) bin Beor adalah seorang tokoh yang dicatat dalam kitab Taurat di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, maupun di Perjanjian Baru. Kisah hidupnya dicatat terutama dalam Kitab Bilangan pasal 22-24. Tempat tinggalnya di Petor yang di tepi sungai Efrat, atau "Petor di Aram-Mesopotamia". Ia sendiri menyebutkan tempat tinggalnya di Aram. Semua rujukan kuno menganggapnya bukan orang Israel, seorang juru tenung, dan anak Beor, tetapi tidak ada catatan lain mengenai Beor ini. Walaupun sejumlah sumber menilainya positif karena berkat yang diberikannya kepada bangsa Israel, setelah 3 kali disuruh mengutuki bangsa itu oleh raja Balak bin Zipor dari Moab, dia dianggap penyebab kemurtadan bangsa Israel dalam kasus Baal-Peor dan disebut sebagai "orang jahat".


Kisah utama mengenai Bileam terjadi ketika bangsa Israel berkemah di dataran Moab, di daerah seberang (sebelah timur) sungai Yordan dekat Yerikho, di akhir 40 tahun perjalanan dari tanah Mesir menuju ke tanah Kanaan, sebelum Musa mati dan bangsa Israel melintasi sungai Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan. Bangsa Israel baru saja mengalahkan 2 orang raja: Sihon, raja orang Amori, dan Og, raja Basan. Balak bin Zipor, raja Moab dan orang-orang Moab menjadi gentar (Bilangan 22:2), maka Balak mengirim utusan yang terdiri dari para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian, dengan membawa di tangannya upah penenung, memanggil Bileam untuk datang mengutuki orang Israel (Bilangan 22:4-5). Tidak jelas dalam teks Masoret dan Septuaginta di negara mana Bileam tinggal, kecuali dikatakan "dari Aram", meskipun Taurat Samaria, Vulgata, dan Peshitta Siria semuanya menyebutnya dari Amon.

                                
Mula-mula Bileam tidak mau pergi, karena dalam mimpi dilarang oleh Allah. Namun setelah orang-orang Moab datang lagi, Bileam diberi izin untuk pergi asalkan hanya mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah. Tanpa diminta lagi oleh orang Moab, Bileam berangkat, sehingga membuat Allah marah. Allah mengirimkan malaikat-Nya menghadang di jalan yang dilalui Bileam, tetapi 3 kali keledai Bileam menghindarinya, meskipun Bileam yang tidak bisa melihat malaikat itu memukulnya. Pada kali ketiga, keledainya tiba-tiba dapat berbicara dan memprotes Bileam yang memukulnya tiga kali. Barulah saat itu Bileam dapat melihat malaikat yang membawa pedang terhunus siap membunuhnya. Bileam diperingatkan untuk hanya mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar